href='https://maxcdn.bootstrapcdn.com/font-awesome/4.3.0/css/font-awesome.min.css' rel='stylesheet'/> AGRIBISNIS BENIH IKAN BLOG: Konversi Pakan Ikan : 0,8 kg Pakan menjadi 1 kg Ikan

Tuesday, February 21, 2017

Konversi Pakan Ikan : 0,8 kg Pakan menjadi 1 kg Ikan


Pengertian Konversi pakan ikan atau disebut FCR (Food Convertion Ratio) adalah nilai ubah berat pakan sesuai dosis standar yang diberikan terhadap hasil produksi ikan yang dipelihara dalam satuan wadah dan waktu tertentu. Dalam suatu usaha budidaya dengan pemberian pakan sebanyak 1000 kg dengan dosis standar, sehingga dipanen ikan seberat 1000 kg. Inilah yang dikatakan FCR 1 (1000 kg pakan : 1000 kg ikan = 1). Demikian kira-kira pengertian yang awam ini terhadap FCR.

Dalam pengertian ini disebutkan dengan dosis standar ini maksudnya pakan diberikan 3-5% bobot total/hari, sehingga bila diberikan berlebih dan tidak dimakan ikan tentu tidak berpengaruh terhadap FCR-nya. Demikian juga bila kurang, tentu yang tidak kebagian jadi tidak tumbuh. Namun pada ikan predator, semisal lele, bila kurang makan akan memaangsa temannya alias kanibal.

Selain itu juga disebutkan dalam wadah tertentu dimaksudkan bila wadah buddaya yang digunakan berbeda, misal 10 m2 dan 1000 m2, tentunya juga lain hasilnya. Tentu semakin luas wadahnya akan semakin kecil FCR-nya. Lebih jelasnya 10 kg dipelihara pada wadah 10 m2 dan pakan 10 kg selama waktu yang sama menghasilkan FCR yang lebih besar daripada 10 kg ikan dipelihara luasan 100 m2 dan pakan 10 kg.

Kemudian juga disebut dalam waktu tertentu, dengan maksud apabila 10 kg benih ikan dipelihara selama waktu tertentu akan mempunyai hail yang lain bila dipelihara dengan waktu yang berbeda, walaupun pada luasan wadah yang sama. Waktu yang lama ini bisa jadi ada jeda waktu tidak dilakukan pemberian pakan. bila pemberiaan pakan tidak tentu bisa jadi hasilnya juga tidak tentu juga. 

Bila Anda perhatikan perhitungan hasil panen biasanya tanpa memperhitungkan berat benih ikan yang ditebar. Umumnya diabaikan, karena jumlahnya hanya sedikit.


Mari kita kembali mengupas FCR pakan ikan dari 0,8 kg pakan menjadi 1 kg ikan.  Ambil contoh ikan yang dipelihara lele.Biasanya FCR-nya 1 untuk pakan ikan yang mengandung protein kurang lebih 30%.


Pakan dengan kandungan protein 30%, berarti dalam 100 kg pakan ada 30 kg proteinnya. Secara gampangnya bila telah diberikan 100 kg pakan protein 30%, maka pertambahan bobot ikannya bertambah 100 kg, dengan asumsi FCR 1. Kalau hanya nambah 30 kg berarti tidak FCR 1, karena pakan yang telah diberikan 100 kg.

Ini bisa dijelaskan dengan seperti kita menjual air, karena 30 kg protein tersebut menjadi 30% bobot ikan. Sebenarnya ikan yang kita jual juga 100 kg, karena 70% bagian ikan adalah dari air. Sedang yang 30%nya daging, tulang, sirip, usus dan lain-lain.


Kalau ikan lele diasap, rendemennya 30%, bahkan bisa lebih kecil lagi, karena ususnya dibuang juga. Jadi rendemennya berkisar 20%.


Lantas bagaimana bisa  0,8 kg pakan menjadi 1 kg ikan (termasuk tulang, sirip, usus). Ini bisa dicapai bila pakan yang diberikan kadar proteinnya lebih tinggi lagi.


Pada pembesaran lele bioflok, FCR-nya bisa mencapai 0,8, karena metode pemeliharaan menggunakan bakteri positif yang diproduksi sebelum tebar dan dijaga terus keberadaannya dengan aerasi. Fungsinya untuk menjaga ekosistem agar stabil dan mendukung pertumbuhan bioflok dan pertumbuhan optimal lele. Jatuhnya air hujan ke media budidaya dan matinya aerasi  merupakan goncangan kualitas air yang dapat mengganggu keberadaan bakteri positif tersebut. Keberadaan bakteri positif ini juga merubah sisa pakan menjadi flok. Flok ini merupakan gabungan bakteri, dan ganggang dan lainnya yang berkoloni membentuk gumpalan atau flok. Flok ini hidup, sehingga disebut bioflok. Bioflok mengandung protein yang tinggi yang dimakan oleh ikan lele. Hal ini yang mendukung budidaya biflok dapat menghasilkan FCR 0,8, dan bahkan bisa mencapai 0,7.

Mohon perkenan koreksinya, terima kasih.

Share

by : Idesat